Hidangan berbasis ayam menjadi lebih mahal karena larangan ekspor Malaysia memakan korban

SINGAPURA – Hidangan berbasis ayam semakin mahal, karena beberapa restoran telah menaikkan harga, sementara yang lain mengambil pendekatan menunggu dan melihat, menyusul larangan ekspor Malaysia yang dimulai pada Rabu (1 Juni).

Jaringan nasi ayam Boon Tong Kee, yang memiliki delapan gerai di seluruh pulau, mengatakan telah menaikkan harga hidangan Signature Boiled (Poached) Chicken sebesar 15 persen menjadi $ 36 tanpa GST di semua gerainya sejak Rabu.

Karena stok ayam segar terbatas, juga akan ada batasan jumlah ayam rebus yang disajikan di setiap outlet, yaitu sekitar 50 hingga 70.

Kenaikan harga itu untuk mengkompensasi kenaikan 10 persen hingga 20 persen dalam biaya ayam segar di antara berbagai pemasok, kata direktur Boon Tong Kee, Jason Thian.

Hidangan khas restoran lainnya, ayam yang dibungkus kertas, sekarang akan dibuat menggunakan ayam beku.

Di restoran nasi ayam Sing Swee Kee di Seah Street, direktur operasi Eliss Pang mengatakan akan menaikkan harga sebesar 5 persen hingga 10 persen di masa depan.

Pang mengatakan sedang memantau harga pasokan ayam, dan berharap mereka akan stabil sehingga penyesuaian harga yang drastis dapat dihindari.

“Bukan hanya biaya ayam utuh yang terpengaruh, ada jeroan ayam, ceker ayam, tulang ayam yang kita gunakan untuk sup dan nasi kita, dan biaya itu semua meningkat juga,” tambahnya.

Jaringan ayam goreng Taiwan Monga mengatakan telah “terkena dampak negatif”, baik oleh harga tinggi dan pasokan pendek.

Mr Lem Cheong, direktur operasi di Baoshi F &B Management yang memiliki rantai, mengatakan dapat menaikkan harga semua produknya sebesar 30 sen pada minggu depan.

“Kami telah menyerap biaya selama beberapa minggu terakhir. Saya percaya pelanggan kami harus dapat berempati; itu situasi yang sama di seluruh papan untuk sebagian besar di pasar,” kata Cheong.

Sementara itu, Dickson Nasi Lemak di Joo Chiat telah menutup sementara outletnya untuk bulan ini, dan berharap untuk dibuka kembali pada 1 Juli jika larangan tersebut dicabut.

Beberapa staf di outlet akan dipindahkan ke outlet lain, Champion Bolo Bun, kata The Platform Collective, yang mengelola restoran.

Ia menambahkan bahwa beberapa staf dari Malaysia telah kembali ke rumah.

“Pada Mei 2022, kami menjual hidangan seperti ayam goreng berempah nasi lemak. Jika larangan ekspor berlanjut, kami akan meluncurkan hidangan seperti ayam rendang, rendang daging sapi dan sambal sotong,” kata direktur pelaksana Hoh Loyi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.