Kabul (AFP) – Taliban Pakistan pada Kamis (2 Juni) mengumumkan gencatan senjata tanpa batas waktu dengan Islamabad, dengan mengatakan “kemajuan substansial” telah dibuat dalam pembicaraan damai di ibukota Afghanistan.
Sejak Taliban Afghanistan kembali berkuasa tahun lalu, Islamabad semakin mengeluhkan serangan oleh Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), terutama di sepanjang perbatasan pegunungan dengan Afghanistan.
TTP adalah gerakan yang tumbuh di dalam negeri tetapi memiliki akar yang sama dengan penguasa baru di Afghanistan, yang diklaim Pakistan memungkinkan para pejuangnya melakukan serangan dari tanah Afghanistan.
Dalam beberapa pekan terakhir, pembicaraan damai telah ditengahi oleh Taliban Afghanistan di Kabul, menyatukan Islamabad dan TTP, yang telah memerangi pasukan Pakistan selama lebih dari satu dekade.
Pembicaraan itu mendapat dorongan setelah delegasi baru tetua suku dari Pakistan tiba di Kabul pada hari Selasa untuk putaran negosiasi baru dengan TTP.
“Dalam dua hari pertemuan, kemajuan substansial telah dibuat dan sebagai akibatnya kepemimpinan TTP telah memperpanjang gencatan senjata sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata juru bicara kelompok militan Muhammad Khurasani dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Kabul.
Gencatan senjata yang sebelumnya disepakati hingga 30 Mei untuk festival Islam Idul Fitri telah diadakan sampai sekarang.
“Untuk membawa negosiasi ke depan, pertemuan lebih lanjut akan diadakan dalam beberapa hari,” kata Khurasani.
Seorang pejabat pemerintah Pakistan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa pembicaraan yang diadakan di Kabul bergerak ke arah yang “positif”.
Diskusi resmi mungkin merupakan indikasi bahwa Taliban Afghanistan berusaha memuluskan hubungan yang berbatu dengan Pakistan.
Wilayah pegunungan antara Afghanistan dan Pakistan telah lama menjadi sarang aktivitas militan, dengan perbatasan menjadi sumber gesekan sejak Taliban Afghanistan merebut kembali kekuasaan pada Agustus.
Islamabad telah berulang kali mengklaim pasukannya telah ditargetkan oleh pejuang melintasi perbatasan internasional.