Tombak, parang yang digunakan dalam serangan mematikan terhadap trekker di PNG

Sydney (AFP) – Sekelompok trekker Australia dan Selandia Baru telah diserang dan terluka dengan kejam di Papua Nugini dengan dua pemandu mereka dibacok sampai mati, kata pejabat pemerintah, Rabu.

Insiden mematikan itu terjadi saat senja pada hari Selasa di sepanjang Black Cat Track yang populer di provinsi Morobe utara negara Pasifik yang tanpa hukum itu.

“Serangan itu mengakibatkan kematian dua warga negara PNG yang menjadi porter untuk kelompok itu,” kata departemen luar negeri Australia (DFAT).

“Anggota lain dari kelompok itu, termasuk delapan warga Australia, satu warga Selandia Baru dan sejumlah warga negara PNG, menderita luka-luka selama serangan itu, namun tidak ada cedera yang mengancam jiwa.”

Juru bicara kepolisian PNG Dominic Kakas mengatakan kepada AFP bahwa para porter dibacok sampai mati dengan parang dan empat trekker diserang dengan parah, termasuk satu yang ditombak.

“Salah satu ekspatriat ditombak melalui kaki kiri, satu disayat di lengan, yang lain menderita laserasi parah di kepala dan yang lain juga mengalami luka parah,” katanya.

“Beberapa porter lainnya terluka lebih parah.

“Ada enam orang di massa yang menyerang mereka,” tambahnya, dengan semua melarikan diri. “Satu memiliki senapan, yang lain senjata buatan sendiri, serta pisau dan tombak semak.”

Australian Broadcasting Corporation mengatakan para pekerja di sebuah perusahaan pertambangan lokal membantu para trekker yang terluka dan trauma berjalan ke klinik medis di kamp terdekat mereka. Juru bicara kepolisian Kakas mengatakan mereka kemudian dibawa ke rumah sakit di Lae.

Juru bicara Mark Hitchcock untuk operator tur PNG Trekking Adventures mengatakan warga Australia yang terluka sekarang merasa nyaman dan beristirahat.

“Ini adalah daerah terpencil, insiden terisolasi yang mengejutkan kita semua.

Benar-benar di luar karakter untuk trek,” katanya kepada ABC.

“Ini adalah masalah pertama yang kami alami di trek mana pun di Papua Nugini. Ini adalah trek yang sulit, Black Cat Track, dan ada beberapa masalah dengan perusahaan lain sejak lama, tetapi baru-baru ini ada banyak pengembangan yang dilakukan di trek sejak 2005.”

Motif serangan itu tidak jelas, meskipun beberapa laporan menunjukkan itu bisa terkait dengan perselisihan antara porter dari dataran rendah PNG dan penduduk setempat yang tinggal di dataran tinggi.

Black Cat Track membentang antara Wau dan Salamaua di PNG utara.

Itu adalah tempat pertempuran sengit antara pasukan Australia dan AS dan pasukan Jepang pada tahun 1943, dan dianggap sebagai salah satu trek paling menantang di negara liar dan pegunungan.

DFAT mengatakan pihaknya merekomendasikan agar trekker menghindari Black Cat Track sampai polisi setempat menyelidiki insiden tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.